21 Juni 2014

memo

jujur itu harga mati,sih.

16 Juni 2014

Why?

Pagi, semesta... 

Tiba-tiba gue berada dalam kondisi yang strange. Mirip banget sama salah satu scene di film serendipity (udah ada yang pernah nonton?). Di scene tersebut, si cowok, terus mendengar nama wanita yang sudah lama dicari-carinya, lewat orang-orang yang berada di sekitarnya, like a signs.

and i felt it too..

Sekumpulan pelajar menyebutkan namanya
Ibu-ibu di jalan menyebutkan namanya
Mahasiswi yang lagi duduk-duduk menyebutkan namanya
Orang sekelebat papasan dengan gue pun menyebutkan namanya

semesta kerap menyebutkan namanya...

Why?

25 Desember 2011

sebuah portabel pedesaan di dalam kereta!


Wuoke! sebelum gue ceritakan peristiwa ini (duileh....), gue ingin menyampaikan bahwa ini merupakan pertama kalinya gue naik ekonomi ke tempat antah berantah sendirian. MODAL NEKAT!!!!!

Awalnya dimulai ketika pagi-pagi ide berpergian ini muncul dari kepenatan kampus, rutinitas sehari-hari, dan rasa rindu seorang wanita yang udeh membludak -___- apa salahnya ya gak berpergian sehari-dua hari, akhirnya pergi lah saya/guhe/aku ke MALANG!


kendaraan apa yang gue tumpangin? kuda poni? naga? apa kapal selam? ini lebih gokil dari ketiga-tiga itu. Matarmaja. Ma-Tar-Ma-Ja. yak, sebuah kereta ekonomi jakarta - malang ini resmi guhe dudukin. Bukan main murahnya. disaat-saat dekat dengan tahun baru, kendaraan ini bisa menjadi opsi kawan-kawan. 37ribu rupiah,bung!!! woho! pada awalnya gue nggak mau sama sekali nama ekonomi. belum ada pengalaman sama sekali dan ekspektasi yang timbul di pikiran naik ekonomi adalah menyeramkan sekali, Ada kambing dalam kereta, tukang jagal dan copet yang berkeliaran dimana-mana, dan lain-lain. tetapi setelah gue saksikan dan rasakan, kesimpulan dari kereta ekonomi ialah portabel pedesaan didalam kereta.

Gue juga cukup gembira karena gue duduk sama seorang nenek-nenek, didepan gue ada anak kecil dan ibunya. kejadian yang gue liat bener-bener ngademin hati parah. Si ibu ini yang harusnya duduk depan gue, rela "ngemper" beralaskan tikar demi anaknya supaya si anak bisa tidur dengan nyenyak dan nggak keganggu sama kebisingan di dalam kereta. Si ibu pun sambil mengipasi anaknya itu walau wajahnya pun sudah terlihat amat lelah sekali. Ibu ini naik kereta matarmaja dari jakarta,sudah dari jam 2 siang dan sampai pada tempat tujuannya (kepanjen,malang) pukul 8 pagi. wanita-wanita kuat. GUE KANGEN IBUUUU GUAAAA!!!

Selain gue menemukan seorang ibu-ibu kuat, gue menemukan lagi 2 ORANG MANUSIA KUAT. Ade rai? kalah jauh yang jelas mah! ada 2 pria duduk didepan pintu keluar kereta yang di buka lebar-lebar!!!!!! lantas itu angin malam bakalan sukses masuk dengan beringasnya. gue yang berjarak semeter-dua meter didepannya langsung sendawa nggak karuan. sedangkan orang ini malah anteng-anteng aja merokok dan ngobrol-ngobrol. ini orang beneran kebal?ape pengen mati cepet?

Pemandangan-pemandangan lainnya yang gue lihat pun bermacam-macam! mulai dari orang-orang baru kelar kondangan masih pake batik sama celana bahan, ada jas-jas bergelantunga dekat jendela, orang tidur meluk ayam, (yang paling ngehe) ada penjual tereak-tereak pagi-pagi buka di depan telinga persis, "KOPI NYA MAAAS! AYOOO NGOPI!!!" ,ada juga nenek naro duitnya ratusan ribu di tetek (gue liat jelas, mengerikan) , dan ada burung dan sangkarnya digelantungin di dekat jendela!!!!! sungguh benar-benar sebuah portable pedesaan di dalam kereta!

Matarmaja, jika sudah waktunya bertemu, aku kan kembali menjumpaimu lagi :)